Epistemologi
mempersoalkan kebenaran pengetahuan. Pernyataan tentang kebenaran diperlukan
susunan yang tepat. Kebenaran pengetahuan disebut memenuhi syarat-syarat
epistemologi karena juga tepat sususnannya, atau disebut logis. Meskipun logika
dan epistemologi merupakan dua hal berbeda, keduanya memiliki kata yang sangat
kuat, ialah bahwa logika menjadi prasyarat yang mendasari epistemologi
Dalam
epistemologi, secara lebih rinci terdapat perbincangan mengenai dasar, batas,
dan objek, pengetahuan. Oleh sebagian orang, epistemologi disebut filsafat
ilmu. Secara umum dan mendasar, terdapat perbedaan antara epistemologi dan
filsafat ilmu. Secara umum, epistemologi mempersoalkan kebenaran pengetahuan,
sedangkan filsafat ilmu (philosophy of science), secara khsus
mempersoalkan ilmu atau keilmuan pengetahuan
Dalam hal
ini, terdapat empat jenis kebenaran yang secara umum dikenal orang, yaitu
kebenaran religius, kebenaran filosofis, kebenaran estetis, dan kebenaran
ilmiah. Hal itu merupakan hasil dari aturan berpikirnya masing-masing, seperti
telah diutarakan dalam pemabahasan logika material. :
Kedua, Kebenaran
filosofis ialah kebenaran hasil perenungan dan pemikiran refleksi ahli
filsafat yang disebut hakikat atau the nature, meskipun bersifat
subjektif dan relatif, namun mendalam karena melalui penghayatan eksistensial
bukan hanya pengalaman dan pemikiran intelektual semata.
Ketiga, kebenaran estetis ialah
kebenaran yang berdasarkan penilaian indah dan buruk, serta cita rasa estetis.
Artinya, keindahan yang berdasarkan harmoni dalam pengertian luas yang
menimbulkan rasa senang, tenang, dan nyaman.
Keempat, kebenaran
ilmiah yang ditandai oleh terpenuhinya syarat-syarat ilmiah, terutama
menyangkut adanya teori yang menunjang dan sesuai dengan bukti, kebenaran
rasional yang ditunjang hasil uji lapangan yang disebut bukti empiris.
Kebenaran teoretis adalah kebenaran yang berdasarkan rasio, atau kebenaran
rasional, berdasarkan teori-teori yang menunjangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar