·
Perbedaan Normatif dengan Metaetik
Dalam teori etika yang
normative dan metaetik harus dibedakan dan dapat dilakukan :
1. Etika normative yaitu
mengidentifikasikan satu atau lebih dari prinsip moral secara luas yang setiap
orang menggunakannya sebagai petunjuk, kode moralitas yang bersifat ideal atau
benar.
2. Etika Metaetik yaitu
menganalisis satu atau lebih cara untuk penentuan moral yang diterapkan secara
actual.
Etika normatif
dibedakan menjadi teleological atau deontologikal atau varian dari kombinasi
keduannya (masalah yang berkaitan dengan nilai). Sedangkan metaetika dibagi
menjadi kognitifis atau nonkognitifis.
·
Perbedaan Teleologis dengan Deontologis
Fakta – fakta yang
harus dipertimbangkan dalam pembedaan teori etika yang bersifat teleologis
dengan deontologis yaitu:
1. Memperhatikan tingkat
penegasan daripada dasar pengeluaran timbal balik.
2. Unsur – unsur dari
teleologis dan deontologis ddapat ditemukan dalam teori etika tertentu.
3. Terdapat perbedaan
interprestasi yang dilakukan filosof terhadap setiap teori etika yang lain.
4. Interprestasi sangat
luas sebagian besar etika formalisme dan etika intuisime ke dalam deontologis
dan semua etika naturalistic yaitu hedonism, utilitarisme kedalam kelompok
teleologis.
Deontologis adalah
member jawaban yang berbeda berdasarkan cabang keduanya yaitu formal atau
intuisionistik.
·
Teori Etika Teleologis
Teori etika berkaitan
dengan hasil akhir atau kebaikan ketimbang sebagai kewajiban moral. Teori
teleologis lebih cenderung mengembangkan satu kebaikan intrinsic a priorir sebagai sebuah moral
standar seperti kebahagian.
Pada saat teori
teleologis bersifat naturalistik maka :
1. Penentuan etis dapat
direduksi atau dianalisis ke dalam nonetis atau istilah deskriptif.
2. Penentuan etis dalam
arti hasil akhir yang bersifat duniawi sebagai kebalikan dari spiritual atau
kebaikan yang lain.
Beberapa contoh teori
etika teleologis :
i. Plato dan
Aristoteles (eudnemonisme Yunani)
Baik adalah kesenangan
sebagai sesuatu yang baik atau pemenuhan tujuan seseorang.
ii.
Epicurus ( hendonisme egoistic)
Baik adalah kesenangan
atau tidak ada yang sakit (kesenangan dalam pikiran).
iii.
Bentham dan Mill (Ultilarianisme hedonistik atau hedonisme universalistic).
Baik adalah kebahagian
tertinggi dalam jumlah besar.
iv.
Perry (naturalisme)
Baik adalah objek dari
semua kepentingan sebagai sebuah sikap rasional.
v.
Paley ( utilitarianisme )
Baik adalah apa yang
dikehendaki oleh Tuhan untuk kebahagian manusia.
·
Teori Etika Deontologis
Etika deontologis
menekankan sifat pembuktian dari yang benar menjadi sesuatu yang lahir sari
penalaran, intuisi, dan rasa moral. Tindakan deontologis merupakan salah satu
bentuk dari etika kontekstual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar