Minggu, 11 Oktober 2015

Teori Etika

·         Perbedaan Normatif dengan Metaetik
Dalam teori etika yang normative dan metaetik harus dibedakan dan dapat dilakukan :
1.      Etika normative yaitu mengidentifikasikan satu atau lebih dari prinsip moral secara luas yang setiap orang menggunakannya sebagai petunjuk, kode moralitas yang bersifat ideal atau benar.
2.      Etika Metaetik yaitu menganalisis satu atau lebih cara untuk penentuan moral yang diterapkan secara actual.
Etika normatif dibedakan menjadi teleological atau deontologikal atau varian dari kombinasi keduannya (masalah yang berkaitan dengan nilai). Sedangkan metaetika dibagi menjadi kognitifis atau nonkognitifis.
·         Perbedaan Teleologis dengan Deontologis
Fakta – fakta yang harus dipertimbangkan dalam pembedaan teori etika yang bersifat teleologis dengan deontologis yaitu:
1.      Memperhatikan tingkat penegasan daripada dasar pengeluaran timbal balik.
2.      Unsur – unsur dari teleologis dan deontologis ddapat ditemukan dalam teori etika tertentu.
3.      Terdapat perbedaan interprestasi yang dilakukan filosof terhadap setiap teori etika yang lain.
4.      Interprestasi sangat luas sebagian besar etika formalisme dan etika intuisime ke dalam deontologis dan semua etika naturalistic yaitu hedonism, utilitarisme kedalam kelompok teleologis.

Menurut Bentham teleologis adalah kebaikan konsekuensi dan nilai moral adalah hasilnya.
Deontologis adalah member jawaban yang berbeda berdasarkan cabang keduanya yaitu formal atau intuisionistik.
·         Teori Etika Teleologis
Teori etika berkaitan dengan hasil akhir atau kebaikan ketimbang sebagai kewajiban moral. Teori teleologis lebih cenderung mengembangkan satu kebaikan intrinsic a priorir sebagai sebuah moral standar seperti kebahagian.
Pada saat teori teleologis bersifat naturalistik maka :
1.      Penentuan etis dapat direduksi atau dianalisis ke dalam nonetis atau istilah deskriptif.
2.      Penentuan etis dalam arti hasil akhir yang bersifat duniawi sebagai kebalikan dari spiritual atau kebaikan yang lain.
Beberapa contoh teori etika teleologis :
                                   i.            Plato dan Aristoteles (eudnemonisme Yunani)
Baik adalah kesenangan sebagai sesuatu yang baik atau pemenuhan tujuan seseorang.
ii.            Epicurus ( hendonisme egoistic)
Baik adalah kesenangan atau tidak ada yang sakit (kesenangan dalam pikiran).
iii.            Bentham dan Mill (Ultilarianisme hedonistik atau hedonisme universalistic).
Baik adalah kebahagian tertinggi dalam jumlah besar.
iv.            Perry (naturalisme)
Baik adalah objek dari semua kepentingan sebagai sebuah sikap rasional.
v.            Paley ( utilitarianisme )
Baik adalah apa yang dikehendaki oleh Tuhan untuk kebahagian manusia.

·         Teori Etika Deontologis

Etika deontologis menekankan sifat pembuktian dari yang benar menjadi sesuatu yang lahir sari penalaran, intuisi, dan rasa moral. Tindakan deontologis merupakan salah satu bentuk dari etika kontekstual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar