1. Metafisika umum atau ontologi
Seperti telah diutarakan sebelumnya, bahwa hal yang
akan dibicarakan pada bagian filsafat ini adalah tentang ada. Mengapa “ada”
dipersoalkan? Pada kenyataannya, kata “ada” mengandung permasalahan. Misalnya,
pada kalimat “Rumah itu ada”. Secara sekilas, kalimat itu tidak sukar dipahami.
Sebagai contoh, dalam suatu ruang kuliah, kata “ada” atau hadir bermakna adanya
tanda tangan dalam daftar hadir, dan secara fisik bahwa orang tersebut ada di
ruangan itu. Akan tetapi, lain halnya jika pikiran orang yang bersangkutan ada
di mana-mana, tidak di ruang kuliah, tentu tidak menjadi persoalan, tetap
dinilai hadir. Seorang anggota DPR dinilai hadir sehingga kehadirannya menjadi
bahan untuk menentukan quorum suatu rapat dilihat dari daftar
hadir. Secara fisik, mungkin ia ada di kantin atau di mall, hal itu
tidak penting. Persoalan yang lebih rumit, “Apakah dengan adanya sesuatu,
adakah tidak ada itu?” Apakah istilah ada dalam kalimat tersebut menunjuk pada
pengertian yang sama atau tidak?
Jadi, ontologi mempersoalkan adanya segala sesuatu
yang ada. Hal ini berbeda dengan metafisika khusus yang mempersoalkan hakikat
yang ada.
2. Metafisika khusus
1 1. Kosmologi adalah bagian metafisika
khusus yang mempersoalkan hakikat alam semesta segala isinya, kecuali manusia.
2 2. Antroplogi adalah bagian
metafisika khusus yang mempersoalkan hakikat manusia.
3
3. Teologi atau theodecea adalah bagian metafisika khusus yang mempersoalkan hakikat Tuhan. Hal-hal yang dibicarakan di dalamnya menyangkut kebaikan, kesucian, kebenaran, keadilan, dan sifat- sifat baik Tuhan lainnya. Malaikat dibicarakan pula dalam rangka pembicaraan tentang Tuhan, tetapi boleh jadi Nabi dibicarakan dalam antropologia.
3. Teologi atau theodecea adalah bagian metafisika khusus yang mempersoalkan hakikat Tuhan. Hal-hal yang dibicarakan di dalamnya menyangkut kebaikan, kesucian, kebenaran, keadilan, dan sifat- sifat baik Tuhan lainnya. Malaikat dibicarakan pula dalam rangka pembicaraan tentang Tuhan, tetapi boleh jadi Nabi dibicarakan dalam antropologia.
Antropologi dalam metafisika sering pula
menampilkan masalah,”Apakah manusia seyogianya berkedudukan tersendiri atau
merupakan bagian dari kosmologi, seperti tanah, air, tumbuh-tumbuhan, dan
binatang?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar