Minggu, 06 Desember 2015

Definisi filsafat islam

Filsafat islam

          Secara etimologis filsafat berasal dari bahsa Arab yaitu falsafah. Kata falsafah ini pun berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata philosophia. Philos berarti cinta, suka. Sophia berarti pengetahuan, ilmu, kebijaksanaan. Jadi Philosophia berarti cinta pengetahuan atau cinta pada kebijaksanaan.

Dilihat dari segi praktis filsafat berarti alam berpikir atau alam pikiran. Filsafat adalah suatu ilmu yang merupakan hasil akal manusia yang memikirkan dan mencari hakikat kebenaran segala sesuatu.

       
Menurut H. Hasbulah Bakri, Filsafat adalah Ilmu yang mempelajari, menyelidiki dan mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak dapat di jawab oleh ilmu pengetahuan biasa karena masalah tersebut berada diluar jangkauan ilmu pengetahuan biasa. 

Definisi-definisi tersebut merupakan definisi filsafat secara umum. Adapun definisi filsafat Islam lebih terfokus pada apakah filsafat Islam itu bisa disebut sebagai filsafat Arab atau tidak. Berikut ini adalah beberapa definsi filsafat Islam.

       Menurut Mustofa Abdul Razik, Filsafat Islam adalah filsafat yang tumbuh di Negeri Islam dan dibawah naungan Negara Islam, tanpa memandang agama dan bahasa pemilknya. Pengertian ini diperkuat oleh Prof. Tara Chand, bahwa orang-orang Yahudi dan Nasrani yang telah menulis kitan-kitab filsafat yang bersifat kritis itu hendaknya dimasukkan ke dalam Filsafat Islam. 


    Menurut Fuad Al-Akhwani, Filsafat Islam adalah pembahasan meliputi berbagai soal alam semesta dan bermacam masalah manusia atas dasar ajaran-ajaran keagamaan yang turun bersama lahirnya agama Islam.
   
   Adapun definisi filsafat menurut tokoh filsafat pada awal masuknya filsafat ke dalam ranah berfikir orang islam adalah sebagai berikut :

a. Al-Kindi
Al-Kindi mendefinisikan filsafat dari berbagai sudut pandang,namun Ia lebih menspesifikasikan filsafat sebagai pengetahuan tentang segala sesuatu yang abadi dan besifat menyeluruh (umum), baik esensinya maupu kausa-kausanya.Defiisi ini di ambil dari sudut pandang materinya.
b. Al-Farabi
Al-Farabi mendefinisikn filsafat sebagai : Al Ilmu bilmaujudaat bima Hiya Al Maujudaat,yaitu suatu ilmu yang menyelidiki hakikat sebenarnay dari segala yang ada ini.
Al Farabi berusaha memadukan beberapa aliran filsafat fal safah al taufiqhiyah atau wahdah ala falsafah yang berkembang sebelumnya, terutama pemikiran Plato, Aristoteles, dan Plotinus, juga antara agama dan filsafat.
Al farabi berpandapat bahwa pada hakikatnya filsafat itu adalah satu kesatuan, oleh karena itu para filosof besar harus menyatujui bahwa satu-satunya tujuan adalah mencari kebenaran.
c. Ikhwan Al-Shafa’
Ikhwan Al-Shafa’ adalah golongan dalam filsafat yang menyatakan filsafat itu bertingkat-tingkat,yaitu 
1. Cinta ilmu
2. mengetahui hakikat wujud-wujud menurut kesanggupan manusia
             3. berkata dan berbuat sesuai dengan ilmu.
        

        Mengenai filsafat Ia tidak memberikan pengertian secara tegas. Ia membagi filsafat menjadi dua bagian yaitu teoritis dan praktis. Teoritis merupakan kesempurnaan manusia yang mengisi potensinya untuk dapat mengetahui segala sesuatu sehingga dengan kesempurnaan ilmunya itu pikrannya benar.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar