Secara etimologis filsafat berasal dari bahsa Arab yaitu falsafah. Kata falsafah ini pun berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata philosophia. Philos berarti cinta, suka. Sophia berarti pengetahuan, ilmu, kebijaksanaan. Jadi Philosophia berarti cinta pengetahuan atau cinta pada kebijaksanaan.
Dilihat dari segi praktis filsafat berarti alam berpikir atau alam pikiran. Filsafat adalah suatu ilmu yang merupakan hasil akal manusia yang memikirkan dan mencari hakikat kebenaran segala sesuatu.
Menurut H. Hasbulah Bakri, Filsafat adalah Ilmu yang mempelajari, menyelidiki dan mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak dapat di jawab oleh ilmu pengetahuan biasa karena masalah tersebut berada diluar jangkauan ilmu pengetahuan biasa.
Definisi-definisi tersebut merupakan definisi filsafat secara umum. Adapun definisi filsafat Islam lebih terfokus pada apakah filsafat Islam itu bisa disebut sebagai filsafat Arab atau tidak. Berikut ini adalah beberapa definsi filsafat Islam.
Menurut Mustofa Abdul Razik, Filsafat Islam adalah filsafat yang tumbuh di Negeri Islam dan dibawah naungan Negara Islam, tanpa memandang agama dan bahasa pemilknya. Pengertian ini diperkuat oleh Prof. Tara Chand, bahwa orang-orang Yahudi dan Nasrani yang telah menulis kitan-kitab filsafat yang bersifat kritis itu hendaknya dimasukkan ke dalam Filsafat Islam.
Menurut
Fuad Al-Akhwani, Filsafat Islam adalah pembahasan meliputi berbagai soal alam
semesta dan bermacam masalah manusia atas dasar ajaran-ajaran keagamaan yang
turun bersama lahirnya agama Islam.
Adapun definisi filsafat menurut tokoh
filsafat pada awal masuknya filsafat ke dalam ranah berfikir orang islam adalah
sebagai berikut :
Al-Kindi mendefinisikan filsafat dari
berbagai sudut pandang,namun Ia lebih menspesifikasikan filsafat sebagai
pengetahuan tentang segala sesuatu yang abadi dan besifat menyeluruh (umum),
baik esensinya maupu kausa-kausanya.Defiisi ini di ambil dari sudut pandang
materinya.
b. Al-Farabi
Al-Farabi mendefinisikn filsafat sebagai : Al
Ilmu bilmaujudaat bima Hiya Al Maujudaat,yaitu suatu ilmu yang menyelidiki
hakikat sebenarnay dari segala yang ada ini.
Al Farabi berusaha memadukan beberapa
aliran filsafat fal safah al taufiqhiyah atau wahdah ala falsafah yang
berkembang sebelumnya, terutama pemikiran Plato, Aristoteles, dan Plotinus,
juga antara agama dan filsafat.
Al farabi berpandapat bahwa pada hakikatnya filsafat itu adalah satu kesatuan, oleh karena itu para filosof besar harus menyatujui bahwa satu-satunya tujuan adalah mencari kebenaran.
Al farabi berpandapat bahwa pada hakikatnya filsafat itu adalah satu kesatuan, oleh karena itu para filosof besar harus menyatujui bahwa satu-satunya tujuan adalah mencari kebenaran.
c. Ikhwan
Al-Shafa’
Ikhwan Al-Shafa’ adalah golongan dalam
filsafat yang menyatakan filsafat itu bertingkat-tingkat,yaitu
1. Cinta
ilmu
2. mengetahui hakikat wujud-wujud menurut kesanggupan manusia
3. berkata dan berbuat sesuai
dengan ilmu.2. mengetahui hakikat wujud-wujud menurut kesanggupan manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar